Senin, 28 September 2020

THEORY OF COGNITIVISM ( Piaget and Vygotsky ) JOURNAL 3

         Different from behaviorism theory, cognitive theory is more concered with process than the result. Cognitive theory that determined by experience to form perceptions of the environment. In cognitive theory this time, I will discuss about 2 important figures who gave rise to cognitive theory.

1. JEAN PIAGET

pinterest.com

        Piaget's theory suggests that a person can learn independently from various experiences and the environment. Piaget stated that cognitive abilities can develop acording to change in age, so He uses childrens as research subjects. The learning process will occur if it follows the assimilation, accommodation, and equilibration steps ( balancing assimilation and accomodation ).

        Piaget stagets of cognitive development :

    a. sensorimotor stage ( 0 - 2 years )

        Progress based on actions, and carried out step by step.

    b. Preoperational stage ( 2 - 7 years )

        use symbols or language sign, and begin to develop intuitive concept.

    c. Concrete operational stage ( 7 - 11 years )

        Begins to think logically  

    d. Formal operational stage ( 12 and Up )

        children are able to think abstacly and logically by using the " posibility" thinking pattern.

so we must be able to teach children in different ways according to their age, we cannot equalize all children in just one way.


 2. LEV VYGOTSKY

sciencephoto.com

    According to Vygotsky, children when learning are influenced by their parents and the surrounding community will find it easier to understand what is being taught. Vygotsky has a theory of cognitive development called the sociocultural theory.

    Vygotsky stagets of cognitive development :

    a.  ZPD (Proximal Development Zone Concept)

The importance of the role of parents to guide children when difficulties

    b. SCAFFOLDING

The level of change in support experienced by children during the learning process by teachers, parents, and peers

       c. LANGUAGE and MIND

The use of language has an important role in explaining and communicating with children in order to know what they want to convey

    From the explanation of the two theories above, it can be seen that everyone will go through a stage of cognitive development. In Piaget's theory, it is explained that everyone will have cognitive changes when they grow up according to what they learn and according to Vygotsky's theory every human being experiences cognitive changes according to what parents and the surrounding environment teaches. 



Kamis, 17 September 2020

Teori Belajar Behaviorisme Menurut John B. Watson dan Arthur W. Staats "journal 2"

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

 JOHN BROADUS WATSON 

     "Psikologi sebagai pandangan behaviorisme" adalah sebuah artikel dimana mulainya gerakan behaviorisme oleh John Watson pada tahun 1913, untuk menetapkan sejumlah asumsi yang mendasari mengenai medotologi dan analsis perilaku.

       Belajar menurut Watson adalah proses interaksi antara stimulus dengan respon yang dapat diamati dan diukur. Menurut Watson adanya perubahan mental selama proses belajar dianggap sebagai faktor yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati dan diukur. Watson adalah seorang behavioris murni karena kajiannya tentang belajar sejajar dengan ilmu fisika dan biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata yaitu dapat diukur dan diamati.

        Dalam experimentnya Watson bersama Rayner melakukan percobaan pada Albert seorang bayi yang pada saat itu berusia 11 bulan dengan memberinya sebuah hadiah tikus kecil berwarna putih. Pada awalnya Albert tidak takut terhadap tikus putih itu namun dengan seiring berjalannya waktu saat Albert mencoba untuk menyentuh tikus tersebut, Watson memukul sebuah besi dengan palu sehingga membuat bunyi yang cukup keras yang membuat Albert ketakutan. Hal itu dilakukan secara berulang - ulang hingga menimbulkan ketakutan pada Albert saat melihat tikus putih meski tidak ada suara yang terdengar dari pukulan besi. 

        Dari hasil percobaan yang didapat, Watson dan Reynar menyimpulkan bahwa pengkondisian klasik dapat menyebabkan fobia dari bayi yang awalnya tidak takut dikondisikan menjadi takut terhadap tikus dan dia berhasil membuktikan bahwa pengkondisian dapat merubah tingkah laku seseorang secara nyata.

 

https://www.simplypsychology.org/little-albert2.jpg?ezimgfmt=rs:553x547/rscb20/ng:webp/ngcb20




ARTHUR W. STAATS

        Arthur W. Staats memperluas teori behaviorisme kedalam ranah psikologi dan mengemukakan bahwa seseorang dapat dijelaskan melalui pengamatan perilaku. Kepribadian muncul dari kumpulan perilaku tentang interaksi lingkungan, biologi, kognisi, dan emosi yang merupakan usulan dari Staats.

        Teori tentang kepribadian merupakan komponen utama untuk membedakan dari teori - teori sebelumnya. Menurut Staats terdapat tiga repertoar yang membentuk kepribadian, yaitu :

        1. Repertoar motorik sensorik

        2. Repertoar kognitif-linguistik

        3. Repertoar emosional motivasi

        Saat lahir seorang bayi kekurangan semua repertoar namun dengan pertumbuhannya mereka memperolehnya dari pembelajaran yang kompleks sehingga mampu menangani berbagai situasi. Setiap individu mengalami dan mendapatkan repertoar sesuai dengan lingkungan hidupnya. Hal tersebut menandakan bahwa lingkungan yang baik dalam keluarga dan masyarakat sekitar akan menghasilkan individu yang berperilaku baik pula begitu juga sebaliknya.

           Dari kedua tokoh teori behaviourisme tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa semua perilaku mahluk hidup ditentukan oleh lingkungan sekitar baik dalam keluarga, masyarakat bahkan lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perilaku kedepannya. Dengan begitu teori - teori ini dapat membantu proses mendidik anak - anak sesuai yang diharapkan dengan lebih mudah tetapi semua itu tergantung bagaimana cara mendidik mereka. Apakah dengan kekerasan atau dengan kedisiplinan !


Rabu, 09 September 2020

TEORI BELAJAR BEHAVIOURISM " JOURNAL 1"

    
        Belajar menurut teori behaviourism adalah suatu proses timbal balik perilaku akibat adanya interaksi stimulus ( rangsangan ) dan respon ( tanggapan ). Seperti halnya siswa yang memberikan tanggapan pada pengalaman baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
        
         Terdapat 3 tokoh dalam teori belajar behaviourism, yaitu 

  1.  Edward  Lee Thorndike ( 1874 - 1949 )

        Teori belajar Thorndike sering disebut dengan teori koneksionisme atau teori asosiasi. Thorndike melakukan percobaan dengan memasukkan kucing lapar ke dalam sangkar ( puzzle box ) guna mengetahui tercapainya hubungan antara stimulus dan respon, untuk memunculkan respon yang tepat diperlukan percobaan ( trials ) dan kegagalan ( errors ) terlebih dahulu. 
        Percobaan dilakukan dengan meletakkan kucing lapar pada sangkar tertutup yang terdapat lonceng gantung sebagai pengunci sangkar. Untuk bisa memakan makanan yang berada diluar sangkar, kucing harus menarik lonceng tersebut agar bisa makan. Dari percobaan yang dilakukan, makanan berfungsi sebagai stimulus dan lonceng yang ditarik sebagai responnya. Teori tersebut membentuk dasar trials and error learning atau selecting and conecting learning.

Pengetahuan: TEORI BELAJAR DARI EDWARD LEE THORNDIKE (PDF)

Tambhttps://www.nicepng.com/ourpic/u2e6r5o0a9q8y3i1_caja-rompecabezas-de-thorndike-ley-del-efecto-de/ahkan teks


    2.  Burrhus Frederic Skinner ( 1904 - 1990 )

          Skinner meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning, Ia melakukan percobaan dengan memasukkan tikus lapar ke dalam skinner box.  Tikus yang kelaparan berusaha untuk keluar dari box dan tanpa sengaja menekan tombol sehingga makanan keluar. Seiring berjalannya waktu makanan diberikan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan, proses ini disebut shaping. Teori tersebut menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan ( reinforcement ). Penguatan dibagi menjadi dua, yaitu penguatan positif sebagai stimulus ( pengulangan tingkah laku ) dan penguatan negatif ( perilaku berkurang ).

https://www.simplypsychology.org/skinner%20box.jpg
https://www.simplypsychology.org/skinner%20box.jpg

         3. Ivan Petrovich Pavlov ( 1849 - 1936 )

              Pavlov mempelopori munculnya proses kondisioning responden ( respondent conditioning ) atau kondisioning klasik ( clasiccal conditioning ). Pavlov melakukan pengamatan terhadap seekor anjing, apabila daging diletakkan didekat mulut anjing yang lapar maka air liurnya akan keluar secara otomatis karena terjadi rangsangan meskipun tanpa latihan. dalam hal ini daging disebut stimulus yang tak di kondisikan ( unconditioned stimulus ) dan air liur sebagai respon yang tak dikondisikan ( unconditioned response ). Percobaanya adalah menggabungkan stimulus netral ( menggunakan bel ) dengan unconditioning stimulus dan dilakukan secara berulang - ulang akan menghasilkan stimulus terkondisikan dengan kekuatan yang sama. Proses ini dinamakan clasiccal conditioning.


https://science.howstuffworks.com/innovation/scientific-experiments/hypothesis.htmTambahkan teks


            Dari ketiga Teori Behaviourism diatas, menjelaskan bahwa tingkah laku dapat mengalami perubahan sesuai dengan bagaimana diberikannya stimulus dan bagaimana respon yang dihasilkan sehingga menjadikannya sebuah kebiasaan. Di Indonesia sendiri hal yang paling mudah dicontohkan adalah guru sebagai stimulus dan siswa sebagai responden, tetapi apakah antara stimulus dan respon yang di dapat sudah seimbang ? melihat keadaan yang ada dimana siswa masih pasif dalam merespon stimulus yang diberikan oleh guru sehingga terjadi ketidak seimbangan interaksi dalam kelas 

        Saya berharap kedepannya di Indonesia dapat menerapkan konsep pembelajaran teori behaviourism yangmana dapat melatih terbentuknya tingkah laku yang baik dengan diberikannya reward dan punishment sebagai timbal balik apa yang dikerjakkan oleh siswa. 



MIND MAP 21st CENTURY SKILL'S