Kamis, 17 September 2020

Teori Belajar Behaviorisme Menurut John B. Watson dan Arthur W. Staats "journal 2"

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

 JOHN BROADUS WATSON 

     "Psikologi sebagai pandangan behaviorisme" adalah sebuah artikel dimana mulainya gerakan behaviorisme oleh John Watson pada tahun 1913, untuk menetapkan sejumlah asumsi yang mendasari mengenai medotologi dan analsis perilaku.

       Belajar menurut Watson adalah proses interaksi antara stimulus dengan respon yang dapat diamati dan diukur. Menurut Watson adanya perubahan mental selama proses belajar dianggap sebagai faktor yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati dan diukur. Watson adalah seorang behavioris murni karena kajiannya tentang belajar sejajar dengan ilmu fisika dan biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata yaitu dapat diukur dan diamati.

        Dalam experimentnya Watson bersama Rayner melakukan percobaan pada Albert seorang bayi yang pada saat itu berusia 11 bulan dengan memberinya sebuah hadiah tikus kecil berwarna putih. Pada awalnya Albert tidak takut terhadap tikus putih itu namun dengan seiring berjalannya waktu saat Albert mencoba untuk menyentuh tikus tersebut, Watson memukul sebuah besi dengan palu sehingga membuat bunyi yang cukup keras yang membuat Albert ketakutan. Hal itu dilakukan secara berulang - ulang hingga menimbulkan ketakutan pada Albert saat melihat tikus putih meski tidak ada suara yang terdengar dari pukulan besi. 

        Dari hasil percobaan yang didapat, Watson dan Reynar menyimpulkan bahwa pengkondisian klasik dapat menyebabkan fobia dari bayi yang awalnya tidak takut dikondisikan menjadi takut terhadap tikus dan dia berhasil membuktikan bahwa pengkondisian dapat merubah tingkah laku seseorang secara nyata.

 

https://www.simplypsychology.org/little-albert2.jpg?ezimgfmt=rs:553x547/rscb20/ng:webp/ngcb20




ARTHUR W. STAATS

        Arthur W. Staats memperluas teori behaviorisme kedalam ranah psikologi dan mengemukakan bahwa seseorang dapat dijelaskan melalui pengamatan perilaku. Kepribadian muncul dari kumpulan perilaku tentang interaksi lingkungan, biologi, kognisi, dan emosi yang merupakan usulan dari Staats.

        Teori tentang kepribadian merupakan komponen utama untuk membedakan dari teori - teori sebelumnya. Menurut Staats terdapat tiga repertoar yang membentuk kepribadian, yaitu :

        1. Repertoar motorik sensorik

        2. Repertoar kognitif-linguistik

        3. Repertoar emosional motivasi

        Saat lahir seorang bayi kekurangan semua repertoar namun dengan pertumbuhannya mereka memperolehnya dari pembelajaran yang kompleks sehingga mampu menangani berbagai situasi. Setiap individu mengalami dan mendapatkan repertoar sesuai dengan lingkungan hidupnya. Hal tersebut menandakan bahwa lingkungan yang baik dalam keluarga dan masyarakat sekitar akan menghasilkan individu yang berperilaku baik pula begitu juga sebaliknya.

           Dari kedua tokoh teori behaviourisme tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa semua perilaku mahluk hidup ditentukan oleh lingkungan sekitar baik dalam keluarga, masyarakat bahkan lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perilaku kedepannya. Dengan begitu teori - teori ini dapat membantu proses mendidik anak - anak sesuai yang diharapkan dengan lebih mudah tetapi semua itu tergantung bagaimana cara mendidik mereka. Apakah dengan kekerasan atau dengan kedisiplinan !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MIND MAP 21st CENTURY SKILL'S